Sabtu, 18 Agustus 2012

Charlie Si Jenius Dungu

http://kupanglibrary.blogspot.com/2012/08/charlie-si-jenius-dungu.html

Charlie Gordon, adalah orang dengan mental terbelakang, ber-IQ 68, yang diduga oleh para peneliti pada kasus Charlie disebabkan oleh fenilketonuria. Fenilketonuria adalah kelainan genetik karena defisiensi enzim PAH (fenilalanin hidroksilase) sehingga terjadi penumpukan fenilketon yang menyebabkan gangguan perkembangan otak. Akibatnya terjadi retardasi mental dan kejang-kejang.

Kita dipertemukan dengan Charlie di awal buku saat ia berusia 32 tahun. Charlie tinggal sendiri dan bekerja di pabrik/toko kue Donners, yang dimiliki oleh Pak Donner, teman baik pamannya yang telah meninggal, Paman Herman. Charlie mempunyai seorang ayah (Matt), ibu (Rose) dan adik perempuan (Norma) yang bermental normal. Dalam kondisi kejiwaannya saat ini, dia tidak peduli dengan hubungan kekeluargannya itu, yang penting baginya adalah sekarang. Charlie dipekerjakan Pak Donner sebagai pembersih lantai dan pengantar paket kue. Pak Donner-lah yang membuat Charlie tidak harus masuk ke Panti Warren, panti untuk orang-orang terbelakang seperti Charlie. Teman-temannya di pabrik/toko Donners sering menertawakan kebodohan Charlie dan mempermainkannya, namun Charlie yang tidak menyadari mengapa mereka tertawa malah merasa senang karena dia mempunyai banyak teman. Hidup sangat indah baginya.

Walaupun terbelakang, Charlie mempunyai perbedaan, dia mempunyai keinginan untuk belajar yang sangat besar, dan ia ingin sekali bisa membaca, mungkin akibat trauma masa kecilnya saat ibunya mendorongnya sangat keras untuk belajar karena malu mempunyai anak terbelakang seperti Charlie. Untuk itu, pada malam hari dia bersekolah di Akademi Beekman yang khusus untuk orang terbelakang yang ingin belajar. Keinginannya yang keras untuk belajar menarik perhatian gurunya yang masih muda, Alice Kinnian, yang mengusulkan agar Charlie mencoba mengikuti eksperimen yang sedang dilakukan Professor Nemur, Ketua Jurusan di Fakultas Psikologi Universitas Beekman dan Dokter Strauss, ahli bedah saraf dari Pusat Neuropsikiatri Universitas Beekman. Sebagai subyek penelitian, tepatnya.

Pendeknya, Charlie dijadikan subyek manusia pertama yang akan menjalani operasi serupa. Karena Charlie dalam kondisi mental terbelakang, maka persetujuan operasi harus dimintakan pada keluarganya, dalam hal ini, Nemur dan Strauss menemukan Norma, yang memberikan persetujuan. Operasi dilakukan. Selama menjadi subyek penelitian, Charlie diminta menulis jurnal, sesuatu yang sulit baginya karena kemampuan baca-tulisnya yang primitif. Jurnal Charlie inilah yang menjadi isi buku. Halaman-halaman awal buku diisi dengan tulisan Charlie yang minus tanda baca kecuali titik. Banyak salah eja (salut untuk penerjemah yang bersusah-payah membuat kesalahan ejaan). Sesudah operasi, Charlie tetap belajar pada Nona Kinnian. Charlie juga mulai mampu melihat kenangan masa lalunya yang baru disadarinya sebenarnya menyakitkan, dan mulai menyadari artinya relationship, baik dengan keluarga maupun orang lain. Kemampuan intelektual Charlie meningkat cepat, namun tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan emosionalnya. Charlie yang dulu tetap berada di bawah sadarnya, memperlambat perkembangan emosi dan mempengaruhinya dalam berhubungan dengan orang lain.

Download Ebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar